Medan, Truhtpost
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Utara I mengeluarkan imbauan agar masyarakat tetap waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan pegawai pajak. Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Sumut I, Lusi Yuliani, mengungkapkan bahwa kasus penipuan ini kembali marak seiring implementasi sistem baru Coretax DJP.
“Oknum penipu memanfaatkan momen implementasi Coretax DJP untuk mengelabui masyarakat,” jelas Lusi.
Modus Penipuan yang Sering Digunakan
Lusi menjelaskan ada beberapa modus yang patut diwaspadai:
- Phising: Penipu mengaku sebagai petugas pajak melalui telepon, email, atau pesan teks untuk meminta data pribadi.
- Pharming: Mengarahkan korban ke situs palsu yang menyerupai situs DJP resmi.
- Sniffing: Meretas perangkat korban untuk mencuri data penting.
- Money Mule: Menjebak korban untuk mentransfer uang.
- Social Engineering: Memanipulasi psikologis korban untuk mendapatkan informasi pribadi.
Tanda-tanda Penipuan
Masyarakat diminta waspada jika menerima:
Panggilan telepon atau pesan WhatsApp yang meminta update data, transfer uang, atau pembayaran pajak.
Permintaan untuk mengunduh aplikasi palsu.
Email dengan domain selain pajak.go.id.
Tautan mencurigakan yang menyerupai situs DJP.
Cara Melapor
Jika menerima permintaan mencurigakan, masyarakat dapat menghubungi:
Kantor pajak terdekat.
Kring Pajak 1500200.
Email: pengaduan@pajak.go.id.
Situs pengaduan: https://pengaduan.pajak.go.id.
Twitter: @kring_pajak.
Live chat: https://www.pajak.go.id.
Lusi juga mendorong masyarakat melaporkan nomor telepon atau konten palsu melalui situs:
https://aduannomor.id (lapor nomor telepon penipu).
https://aduankonten.id (lapor aplikasi atau konten palsu).
“Kerja sama dari masyarakat sangat diperlukan untuk menyebarkan informasi ini demi melindungi lebih banyak orang dari ancaman penipuan,” tutup Lusi. (Gung)
