KPPU Terus Pantau Harga Beras, Dorong Peran Bulog Stabilisasi Pasar

JAKARTA, Truthpost – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menegaskan pengawasan terus dilakukan terhadap harga beras di pasar retail, menyusul kenaikan harga beras premium dan medium. KPPU menyoroti pentingnya peran Perum Bulog, terutama dalam fungsi stabilisasi pasar.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perhimpunan Penggilingan Padi Indonesia (Perpadi), hingga Agustus 2025, produksi beras nasional mencapai 24,95 juta ton, sementara Bulog hanya menguasai 17,2 persen atau sekitar 4,2 juta ton. Dari jumlah tersebut, lebih dari 99 persen merupakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Meskipun porsinya relatif kecil, KPPU menilai peranan Bulog tetap strategis untuk mempengaruhi pergerakan harga agar lebih stabil.

KPPU juga terus memantau harga di lapangan. Data Bapanas menunjukkan hampir seluruh wilayah mencatat harga beras premium dan medium di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Untuk mendapatkan informasi lebih mendalam, KPPU melakukan survei di tingkat penggilingan, distributor, hingga pasar pengecer. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi faktor penyebab kenaikan harga, termasuk hambatan rantai pasok maupun praktik usaha yang memengaruhi harga dan kualitas beras.

KPPU berharap hasil kajian ini dapat menjadi masukan bagi seluruh pemangku kepentingan, memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha. Dengan kapasitas dan dukungan kebijakan yang meningkat, peran Bulog sebagai pengelola cadangan pangan nasional diharapkan mampu mengendalikan harga, menjaga kualitas beras, serta memastikan keterjangkauan sekaligus peluang usaha yang adil bagi masyarakat.

(Agung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top